Sebagai seorang 
mahasiswa yang aktif, kebutuhan Anda tentunya segudang. Mulai dari yang 
berhubungan dengan perkuliahan, seperti diktat kuliah, hingga kebutuhan 
rekreasi, seperti nonton, belanja dan sebagainya. Melihat kebutuhan yang
 sedemikian banyak, tentunya Anda juga membutuhkan banyak anggaran. 
Sering kali Anda tidak dapat mengandalkan pasokan dana dari orangtua.
Mencari tambahan pemasukan merupakan solusi yang terbaik. Asal Anda 
kreatif dan jeli menangkap peluang serta kamauan yang keras, sebenarnya 
tidak ada yang mustahil bagi Anda untuk memiliki usaha sampingan dan 
menghasilkan uang. Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menghasilkan uang di masa kuliah.
1. Jasa fotokopi
Di awal semester, dosen biasanya memberikan bahan kuliah lumayan tebal 
untuk difotokopi. Kalau biasanya Anda terima beres (dengan kata lain 
titip lewat teman), sekarang saatnya jadi bandar fotokopi. Tawarkan ke 
teman sekelas agar Anda saja yang mengurus segala fotokopi diktat 
tersebut. Mereka hanya perlu membayarnya dan menunggu barangnya jadi. 
Cara mengeruk keuntungan sangat mudah. Misalnya, dari setiap makalah 
yang Anda fotokopi, ambil komisi sebanyak Rp1.000. Memang, sekilas 
jumlah tersebut terlihat kecil. Tapi kalau yang menggunakan jasa Anda 
adalah teman satu kelas, misalnya 30 mahasiswa, setidaknya Anda sudah 
untung Rp30.000. Itu baru dari 1 mata kuliah saja, belum mata kuliah 
yang lainnya.
2. Menjual pulsa
Bagi mahasiswa, pulsa merupakan barang semi primer. Manfaatkanlah 
kondisi ini untuk berjualan pulsa elektronik. Dengan bermodal ponsel dan
 dana minimal Rp100.000, Anda sudah bisa jadi agen pulsa elektronik. 
Agar mampu bersaing dengan penjual lain yang jumlahnya banyak, sebaiknya
 Anda tidak perlu mengambil untung terlalu besar. Untung kecil tidak 
masalah, asal Anda mampu menjaring banyak pelanggan.
3. Salesman/salesgirl
Apakah relasi Anda ada yang memiliki usaha, misalnya usaha distro, kue, 
aksesori, atau bisnis lain? Kalau ada, jangan ragu untuk menawarkan diri
 untuk menjadi tenaga pemasaran alias salesman/salesgirl mereka. 
Promosikan bisnis mereka kepada teman-teman Anda, lalu ambil untung dari
 selisih harga jual. Misalnya, kalau biasanya satu T-Shirt dihargai 
Rp40.000 oleh si pemilik distro, Anda jual saja kepada teman seharga 
Rp50.000. Asalkan kualitas barang dan kemampuan menjual Anda bagus, 
pasti produk yang dijual akan laris manis.
4. Drafter
Ini khusus bagi mahasiswa arsitektur. Jika Anda punya kemampuan menjadi 
drafter, Anda dapat menunjukkan potensi Anda dengan menawarkan diri 
sebagai drafter kepada senior Anda yang sedang mengerjakan tugas akhir. 
Kuncinya adalah kedekatan hubungan Anda dengan kakak-kakak senior. Namun
 tentu saja Anda harus memiliki kemampuan sketsa dan komputer yang baik,
 terutama untuk program Autocad, 3D Max atau Sketchup. Hasilnya bisa 
digunakan sebagai tambahan uang saku Anda. Untuk gambar 3 dimensi 
eksterior dengan komputerisasi, Anda dapat mematok harga antara 
Rp100.000 hingga Rp300.000, tergantung tingkat kesulitannya.
5. Penerjemah
Untuk Anda mahasiswa jurusan bahasa (sastra Inggris, Prancis, dsb), Anda
 dapat mengasah kemampuan Anda, sekaligus mendapatkan penghasilan 
sampingan dengan menjadi penerjemah. Siapa pangsa pasarnya? Banyak, bisa
 mahasiswa S1 atau bahkan mahasiswa S2. Pangsa pasar yang kedua ini 
memang lebih potensial. Anda dapat menempelkan publikasi jasa terjemahan
 tersebut di papan-papan pengumuman kampus, lengkap dengan nomor kontak 
yang bisa dihubungi. Biasanya, untuk harga kelas mahasiswa, terjemahan 
Inggris-Indonesia bisa dipasang harga sekitar Rp15.000 per lembar 2 
spasi; sedangkan untuk terjemahan Indonesia-Inggris dihargai sekitar 
Rp25.000 per lembar 2 spasi. Sedangkan untuk kelas mahasiswa S2 atau 
perusahaan, terjemahan Inggris-Indonesia biasanya dihargai sekitar 
Rp30.000 per lembar 2 spasi; dan Indonesia-Inggris dihargai sekitar 
Rp45.000 per lembar 2 spasi.

